11.2.13

Tradisi Dalam Pernikahan Adat Tionghoa

Upacara adat pernikahan Tionghoa identik dengan menyajikan teh. Teh memang banyak digunakan dalam perayaan-perayaan masyarakat Tionghoa, salah satunya pernikahan. Teh dianggap minuman rakyat dan menyajikan teh merupakan tanda penghormatan.
Foto By Balipic.com
Pernikahan Tionghoa biasanya menggunakan biji bunga teratai yang memiliki makna tersendiri. Kata “teratai” dengan “tahun” memiliki bunyi yang hampir sama, walaupun dalam segi arti berbeda. Orang Tionghoa percaya dengan menaruh benda-benda, seperti biji bunga teratai akan membantu pasangan pengantin baru dapat melahirkan banyak anak, dan sang mertuapun akan memiliki banyak cucu.


Mengapa biji teratai dapat memberikan pengantin baru banyak anak? Hal ini berkaitan dengan silsilah kata biji teratai atau Lian Zi yang diibaratkan sebagai Nian Zi atau Nian You Zi. Yang artinya setiap tahun memiliki anak. Jika terdapat tunas yang muncul apda biji teratai tersebut, jangan lupa untuk mehilangkannya karena tunas memiliki rasa yang pahit.

Dalam tradisi Tionghoa menyajikan teh dengan memegang alas cangkir teh menggunakan kedua belah tangan, merupakan sebuah bentuk penghormatan. Di saat menyajikan teh, sang pengantin wanita berada di sebelah kanan pengantin pria.
Selain menyajikan teh pada kedua orangtua, kedua pengantin baru ini pun diharuskan menyajikan teh pada kerabat yang lebih tinggi lagi tingkatannya dan yang lebih tua dengan menyebutkan tingkatan. Misalnya paman pertama, bibi kedua, kakak pertama, dan lainnya. Penyajian teh pun dilakukan secara berurutan, mulai dari anggota keluarga tertinggi tingkatannya, misalnya mulai dari kakek, nenek dari ayah pengantin pria, lalu kakek dan nenek dari ibu pengantin pria, orangtua pengantin pria, dan lainnnya.

Jika tingkatan dari yang mendapat penghormatan yang lebih tinggi, seperti kakek, ayah, atau paman, maka kedua pengantin baru diharuskan berlutut. Sedangkan yang mendapatkan penghormatan dalam posisi duduk.

Berbeda jika yang mendapat penghormatan tidak lebih tinggi tingkatannya dari sang pengantin, namun tentunya masih lebih tua dari kedau pasangan tersebut, misalnya kakak. Maka kedua pengantin tidak perlu berlutut. Sebagai balasan telah menyajikan teh, kedua pengantin akan menerima Hong Bao atau Angpao berisi uang atau perhiasan.

Semoga upacara adat pernikahan Tionghoa ini menambah wawasan Anda.

Sumber:  atraphotography@yahoo.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar anda disini